Minggu malam. Waktu yang pas untuk menyusun rencana konten seminggu ke depan. Foto produk sudah siap, idenya sudah ada, tapi saat tiba waktunya menulis caption, jari-jari mendadak kaku.
Akhirnya, yang tertulis hanya kalimat-kalimat klise: “Ready stock, Kak. Yuk diorder!”
Pernah merasa begitu? Jika iya, kamu tidak sendirian. Kita sering fokus membuat produk yang bagus, tapi lupa bahwa kata-kata yang kita gunakan untuk menjualnya punya kekuatan yang sama besarnya. Inilah yang disebut copywriting—seni membujuk dan meyakinkan orang lain melalui tulisan.
Copywriting bukan bakat lahir, melainkan keahlian yang bisa dipelajari. Ini adalah “sihir” yang mengubah orang yang hanya melihat-lihat menjadi pelanggan yang yakin. Siap mempelajari beberapa mantra dasarnya?
Mindset Utama: Jual Manfaat, Bukan Sekadar Fitur
Ini adalah pergeseran pola pikir paling fundamental. Berhentilah menjual apa produkmu, mulailah menjual apa yang produkmu bisa lakukan untuk pelanggan.
- Fitur adalah spesifikasi produkmu. Contoh: “Hijab ini terbuat dari bahan voal premium.” (Oke, lalu kenapa?)
- Manfaat adalah keuntungan yang dirasakan pelanggan. Contoh: “Nikmati hijab yang super adem dan tegak sempurna di dahi sepanjang hari, bikin kamu tampil percaya diri tanpa perlu bolak-balik ke toilet untuk merapikannya.”
Terasa bedanya, kan? Untuk setiap fitur produkmu, selalu tanyakan, “Terus kenapa?” sampai kamu menemukan manfaat emosional yang sesungguhnya bagi pelanggan.
3 Formula Copywriting Anti Macet untuk Pemula
Bingung mau mulai dari mana? Gunakan 3 “resep” sederhana ini untuk meracik tulisan promosimu.
1. Formula AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)
Ini adalah formula klasik yang sangat ampuh untuk struktur caption.
- Attention (Perhatian): Mulai dengan kalimat pembuka yang mengejutkan atau sebuah pertanyaan yang relevan.
- “Capek pakai skincare mahal tapi hasilnya gitu-gitu aja?”
- Interest (Minat): Berikan fakta menarik atau informasi yang membuat mereka ingin tahu lebih lanjut.
- “Tahukah kamu, 80% masalah kulit kusam disebabkan oleh hidrasi yang kurang, bukan kurangnya krim pencerah.”
- Desire (Hasrat): Gambarkan hasil impian yang akan mereka dapatkan. Buat mereka membayangkannya.
- “Bayangkan kulitmu yang lebih kenyal, lembap, dan cerah alami hanya dalam 14 hari…”
- Action (Tindakan): Beri perintah yang jelas dan mudah untuk diikuti.
- “Klik link di bio untuk konsultasi gratis dan dapatkan serum andalanmu sekarang!”
2. Formula PAS (Problem, Agitate, Solution)
Formula ini sangat kuat karena langsung menyentuh titik sakit pelanggan.
- Problem (Masalah): Sebutkan masalah spesifik yang dihadapi target pasarmu.
- “Sering bingung mau kasih hadiah apa yang personal dan berkesan untuk wisuda teman?”
- Agitate (Gelisahkan): Perburuk masalah itu, ingatkan mereka betapa menyebalkannya masalah tersebut.
- “Ujung-ujungnya cuma kasih buket bunga yang layu atau cokelat yang biasa aja. Nggak ada kenang-kenangannya.”
- Solution (Solusi): Hadirkan produkmu sebagai pahlawan yang menyelesaikan semua masalah itu.
- “Tenang! Dengan Hampers Ilustrasi Custom kami, kamu bisa kasih hadiah yang 100% personal dan akan jadi pajangan selamanya. Prosesnya simpel, hasilnya dijamin bikin temanmu terharu!”
3. Formula Jembatan Sebelum-Sesudah (Before-After Bridge)
Ajak audiens membayangkan transformasi yang akan mereka alami.
- Sebelum: Gambarkan dunia mereka saat ini, yang penuh dengan masalah.
- “Dulu, setiap mau pergi, selalu habis waktu 15 menit cuma buat cari peniti dan merapikan hijab yang miring-miring.”
- Sesudah: Gambarkan dunia ideal setelah menggunakan produkmu.
- “Sekarang, cukup 30 detik, langsung slup, beres! Seharian bebas gerak tanpa khawatir hijab berantakan.”
- Jembatan: Posisikan produkmu sebagai jembatan yang menghubungkan kedua dunia itu.
- “Itulah keajaiban Bergo Instan [Nama Merekmu]. Jembatanmu menuju penampilan yang praktis dan selalu rapi.”
Menulis copywriting yang menjual adalah sebuah latihan. Semakin sering kamu mencoba, semakin terasah intuisimu. Mulailah dengan formula-formula di atas, dan lihat bagaimana respons audiensmu berubah.
Menguasai berbagai formula ini adalah langkah awal. Selanjutnya, kamu perlu belajar bagaimana menemukan “suara” yang khas untuk merekmu agar tulisanmu tidak hanya menjual, tapi juga membangun koneksi.
Di UMKM Akademi, kami akan membantumu menyelam lebih dalam. Dari mulai menemukan brand voice, membuat strategi konten, hingga teknik storytelling yang mengubah followers menjadi komunitas yang loyal.
Siap mengubah kata-katamu menjadi mesin penjualan? Mari asah senjatamu bersama kami di UMKM Akademi!
Sebuah langkah nyata bagaimana membangun bisnis dari nol, UMKM Akademi PTP menjadi simulasi untuk belajar berusaha, UMKM Akademi PTP merupakan program Tanggung Jawab Sosial PTP Terminal Non Petikemas
