Salah satu momen paling mendebarkan sekaligus membingungkan bagi setiap pengusaha pemula adalah saat harus menempelkan label harga pada produk pertamanya.
Dihantui dua pertanyaan besar: “Kalau kemahalan, nanti tidak ada yang beli. Tapi kalau kemurahan, apa saya tidak rugi?”
Kekhawatiran ini sangat wajar. Menentukan harga jual memang bukan sekadar tebak-tebakan. Salah langkah sedikit saja, bisnis Anda bisa boncos—bekerja keras tanpa menghasilkan untung, atau bahkan merugi.
Kabar baiknya, ada formula sederhana untuk menghindari jebakan ini. Anggaplah ini panduan praktis Anda untuk menentukan harga jual yang tidak hanya masuk akal, tapi juga menguntungkan. Mari kita mulai.
Langkah 1: Hitung Dulu “Harga Napas” Produk (HPP)
Sebelum memikirkan untung, Anda harus tahu berapa modal minimal yang Anda keluarkan untuk membuat satu unit produk. Inilah yang disebut Harga Pokok Penjualan (HPP) atau “harga napas”. Ini adalah harga di mana bisnis Anda bisa tetap “bernapas”, alias tidak rugi, tapi juga belum untung.
Cara menghitungnya sederhana, jumlahkan semua biaya variabel yang keluar untuk satu produk:
- Biaya Bahan Baku: Semua bahan yang Anda gunakan. (Contoh: untuk 1 loyang kue, hitung biaya tepung, telur, gula, cokelat, dll).
- Biaya Kemasan: Biaya kotak, stiker, label, tas, dan lainnya.
- Biaya Tenaga Kerja Langsung (jika ada): Jika Anda membayar seseorang untuk memproduksi. Jika Anda mengerjakannya sendiri, Anda bisa mengabaikan ini di awal.
Contoh Kasus: 1 Box Brownies
- Biaya bahan baku: Rp 18.000
- Biaya kotak & stiker: Rp 4.000
- Biaya lain-lain (gas, listrik): Rp 3.000
- Total HPP (Harga Napas): Rp 25.000 per box
Angka Rp 25.000 ini adalah angka keramat Anda. Menjual di bawah harga ini sudah pasti boncos.
Langkah 2: Intip Kanan-Kiri (Analisis Pesaing)
Harga produk Anda tidak hidup di ruang hampa. Pelanggan akan selalu membandingkan. Lakukan riset sederhana:
- Cari 3-5 pesaing yang menjual produk serupa dengan target pasar yang sama.
- Berapa rentang harga yang mereka tawarkan?
- Apa yang pelanggan dapatkan dari harga tersebut (ukuran, kualitas, pelayanan)?
Tujuan langkah ini bukan untuk meniru harga termurah. Tujuannya adalah untuk memahami “harga wajar” di pasar. Dari sini, Anda bisa memutuskan di mana posisi Anda: apakah ingin bersaing di harga yang lebih murah, setara, atau lebih premium?
Lanjutan Contoh Kasus:
Setelah riset, Anda menemukan bahwa brownies sejenis di pasaran dijual dengan rentang harga Rp 40.000 – Rp 50.000. Sekarang Anda punya konteks.
Langkah 3: Tambahkan “Nilai Ajaib” & Margin Keuntungan
Ini adalah langkah di mana Anda menentukan keuntungan dan memvalidasi harga Anda.
- Tentukan Margin Keuntungan: Mulailah dengan menambahkan persentase keuntungan di atas HPP Anda. Untuk pemula, margin keuntungan 50% – 100% adalah awal yang wajar.
- HPP + (HPP x %Margin) = Harga Jual Awal
- Validasi dengan “Nilai Ajaib” Anda: Sekarang, sandingkan Harga Jual Awal Anda dengan harga pasar dari Langkah 2. Jika harga Anda lebih tinggi, tanyakan pada diri sendiri: “Nilai lebih apa yang saya berikan sehingga pelanggan rela membayar lebih?” Inilah “Nilai Ajaib” Anda, yang bisa berupa:
- Kualitas Bahan: Anda menggunakan cokelat premium impor.
- Kemasan Mewah: Kotak Anda didesain eksklusif dan cocok untuk hadiah.
- Cerita Merek: Brownies Anda dibuat dari resep warisan keluarga.
- Pelayanan Ekstra: Anda menawarkan pengiriman di hari yang sama.
Finalisasi Harga Jual Brownies:
- HPP Anda: Rp 25.000
- Anda ingin keuntungan 80% → Rp 25.000 x 80% = Rp 20.000
- Harga Jual Awal: Rp 25.000 + Rp 20.000 = Rp 45.000
- Harga ini masuk dalam rentang harga pasar (Rp 40.000 – Rp 50.000) dan bisa Anda justifikasi dengan “Nilai Ajaib” berupa bahan premium dan kemasan yang cantik.
Menentukan harga jual adalah perpaduan antara matematika dan psikologi. Dengan mengikuti tiga langkah ini—Hitung Biaya, Intip Pasar, Tentukan Nilai—Anda tidak lagi menebak-nebak. Anda membuat keputusan berdasarkan data dan strategi.
Tentu, menentukan harga hanyalah satu dari sekian banyak keputusan finansial penting dalam bisnis. Masih ada manajemen arus kas, laporan laba rugi, dan strategi promosi yang perlu Anda kuasai.
Di UMKM Akademi, kami mengupas tuntas semua aspek tersebut. Kami mengubah angka-angka yang rumit menjadi strategi yang bisa langsung Anda praktikkan untuk memastikan bisnis Anda tidak hanya berjalan, tapi juga tumbuh dan menguntungkan.
Jangan biarkan harga yang salah membuat bisnis Anda merugi. Bangun strategi harga yang cerdas dan kokoh bersama kami di UMKM Akademi!
Sebuah langkah nyata bagaimana membangun bisnis dari nol, UMKM Akademi PTP menjadi simulasi untuk belajar berusaha, UMKM Akademi PTP merupakan program Tanggung Jawab Sosial PTP Terminal Non Petikemas
